Rabu, 24 Juni 2015

Ide Memperbaiki Negeraku Indonesiku

Tentang Indonesiaku, Indonesiamu, dan Indonesia kita. Negara yang terdiri atas sembilan huruf ini katanya adalah Negara kaya. Kaya hasil bumi. Di daratan maupun lautan. Bahkan kekayaan itu tersimpan sampai ke dalam perutnya. Dan juga sampai pada muntahan gunung yang berapi pun mengandung sesuatu yang bisa dimanfaatkan.
Kayanya alam Indonesia ternyata tak berjalan seiring dengan kekayaan para penghuninya. Para manusia di Indonesia bukan orang-orang yang hidup dengan harta melimpah. Ada sebagian, tapi hanya sedikit. Sisanya adalah orang-orang yang hidup biasa-biasa saja. Dan yang lebih banyak lagi adalah orang yang hidup luar biasa, hidup dalam kekurangan, baik pakan maupun pangan. Hingga untuk pendidikan, bagi sebagian mereka adalah sesuatu yang mahal.
Sudah menjadi rahasia umum. Kekayaan Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian orang saja. Hasil bumi Indonesia hanya dikuasai oleh para penguasa. Oleh pemimpin yang jago dan ahli dalam berpolitik.Jadi, dengan adanya kesadaran kita bahwa kita hidup atas keputusan politik, maka kita harus peduli dengan politik. Meskipun kita melarat karena kebijakan politik, tapi itu tak harus membuat kita membencinya. Karena jika kita membenci politik itu dan mencoba untuk tidak peduli, maka kita sebagai orang-orang yang tidak mengerti politik akan lebih melarat lagi karena akan selalu menjadi korban orang-orang yang mengerti dan memainkan politik.
Jadi agar kita tidak bisa dibodoh-bodohi orang orang yang ahli politik, maka mulai sekarang kita harus belajar tentang politik. Meski kita bukan seseorang yang sekolah atau orang yang menuntut ilmu di bidang politik, setidaknya dengan melihat media umum seperti koran dan televisi bisa membuat kita tahu apa yang sedang terjadi di dunia perpolitikan di Indonesia. Dan jika kita telah banyak tahu, maka kita pun bisa menganalisis, siapa yang politiknya kotor dan siapa yang politiknya bersih.
Di kala Indonesia sedang mempersiapkan calon presiden yang akan memimpin selama lima tahun mendatang, ini bisa menjadi kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk menilai manusia yang politiknya bersih. Memang tidak bisa pula dikatakan bersih, tapi paling tidak kita bisa menilai yang terbaik di antara keduanya. Dengan demikian, jika nanti kita memilih pemimpin negeri ini, kita telah mempercayakan nasib kita kepadanya. Karena, setiap keputusannya nanti akan berdampak bagi kehidupan kita yang mendatang.
Oleh karena itu, saya menghimbau untuk masyarakat bahwa menjadi kaum Golput dalam pemilu adalah sikap para pecundang yang tidak mau berusaha mengubah nasibnya ke arah yang lebih baik. Setidaknya, dengan kita bersama-sama memilih pemimpin yang baik, maka nanti kita akan hidup lebih baik karena keputusan-keputusan baik yang diambil oleh pemimpin yang kita pilih.
Oleh karena itu, jika saat ini kita masih tidak peduli dengan politik Indonesia, marilah kita ubah sikap kita untuk mengubah nasib kita. Mari sama-sama kita mengamati perpolitikan Indonesia sehingga kita bisa tahu kepada siapa kita bisa menyerahkan nasib kita ke depannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar